Kamis, 06 Februari 2025 00:05 WIB

Enam Kunci Hidup Tenang ala Gus Iqdam, Prinsip yang Menuntun Kedamaian Hati


  • Jum'at, 27 Desember 2024 14:26 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta –  Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilut Taubah, KH Muhammad Iqdam, yang akrab disapa Gus Iqdam, berbagi hikmah tentang kunci hidup tenang. Menurutnya, ketenangan adalah impian setiap orang, terlepas dari berbagai nikmat maupun ujian yang mereka alami dalam kehidupan.

Pesan ini disampaikannya saat memberikan tausiyah dalam acara tasyakuran yang berlangsung di lapangan Desa Wonosalam, Jombang, pada Rabu (31/7/2024). Dengan gaya yang meneduhkan, Gus Iqdam mengajak para jamaah untuk memahami makna ketenangan sebagai anugerah yang dapat diraih melalui prinsip-prinsip hidup yang benar.

“Setiap orang pasti ingin hidup tenang, damai, tidak punya masalah. Walaupun jabatannya tinggi dan popularitasnya tinggi, pasti ingin hidup tenang,” ujarnya.

Mengacu pada hikmah dari para ulama terdahulu, Gus Iqdam menyampaikan enam prinsip penting yang menjadi rahasia untuk meraih ketenangan hidup. Prinsip-prinsip ini, menurutnya, dapat menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin menjalani kehidupan dengan damai dan penuh makna.  

"Terdapat enam prinsip utama yang dapat mendamaikan dan menenangkan hati, sehingga kita mampu menjalani kehidupan dengan penuh ketenangan," jelasnya dengan penuh makna.

Prinsip pertama adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa keputusan Allah selalu lebih baik dibandingkan keputusan diri sendiri. Prinsip kedua, menyadari bahwa di balik setiap peristiwa, terdapat hikmah besar yang tersembunyi, menanti untuk kita pahami.

"Lalu yang ketiga, kita harus yakin bahwa kebahagian, kemakmuran, dan kelapangan hidup suatu saat akan datang di luar dugaan kita. Artinya, keberhasilan dan kesuksesan tiap orang pasti akan datang di waktu yang tepat," terangnya.   

Keempat, meyakini  bahwa kita selalu bersama Allah. Menurut Gus Iqdam, sekecil apapun manusia mendekat kepada Allah, Allah akan membalasnya lebih dari itu. Dan jika manusia mau mengembalikan semua urusannya kepada Allah, hidupnya akan tenang.   

"Prinsip kelima, tidak repot memikirkan dunia, jangan terlalu mengejar sesuatu yang tidak dibawa mati, jangan memperjuangkan mati-matian untuk urusan dunia," tuturnya.

Gus Iqdam menambahkan, prinsip keenam ialah meyakini bahwa semuanya akan berakhir, entah itu kesedihan maupun kesuksesan suatu saat akan berakhir, bahkan kehidupan manusia juga memiliki akhir.   

“Milikilah prinsip bahwasannya semua manusia itu memiliki bagiannya masing-masing termasuk nikmat dan cobaannya masing-masing. Maka fokuslah pada bagianmu sendiri,” pungkasnya.



ARTIKEL TERKAIT